Sendiri... Enjoy Aja

Bagi banyak orang, sendiri bisa jadi begitu menyeramkan. Sebab kata 'sendiri' memang sering diidentikkan dengan tanpa teman, dikucilkan, diasingkan, atau bahkan dianggap 'nggak laku' padahal, sendiri nggak selamanya berarti negatif. Bisa jadi kesendirian itu bukan karena nggak l;aku atau nggak ada yang mau menemani, tapi karena memang sengaja dicari, banyak lo orang yang sengaja mencari kesendirian untuk alasan tertentu. So, buat yang valentine ini masih sendiri, please jangan sampai kesendirian itu membuat sedih hati, ada banyak alasan ko yang bisa membuatmu tetap bisa tersenyum meski dalam kesendirian.

Sendiri nggak berarti harus ngerasa sepi atau kesepian, lho! Bisa aja kita merasa ramai ketika sendiri dan merasa sepi dalam keramaian. Kalau kesendirian memang diniatkan, misalnya untuk mencari ketenangan atau sekedar ingin menjaga jarak dari keramaian, pasti nggak akan merasa kesepian. Begitu juga sebaliknya. Bisa juga kita bmerasa sepi juatru ditengah keramaian. Sebab percuma aja ada ditengah keramaian kalau nggak satupun diantarab mereka yang kita kenal. Walhasil, ditengah keramaian itu kita justru merasa sepi, bahkan terasing!

Memang sih, sebagian manusia, kita benar-benar nggak bisa hidup sendiri. Para filsuf bilang kita ini homo socius alias makhluk sosial. Tapi jauh sebelum para filsuf itu bilang kalau kita itu makhluk sosial, jauh sebelum para ahli menyadari bahwwa manusia nggak bakal bisa hidup sendiri, Nabi Adam menyadarinya. Buktinya sesaat setelah Nabi diciptakan, yang diminta oleh Nabi Adam kepada Tuhan adalah teman hidup. Lalu terciptalah Siti Hawa. So, siapapun yang diciptakan sebagai manusia pasti butuh teman.

"Manusia memang bisa mandiri, tapi mustahil mampu hidup sendiri..." gitu kata orang bijak. Tapi, meski nggak bisa hidup sendiri, nggak berarti setiap saat kita harus ditemani dan dibantu oleh orang lain. Ada saat-saat tertentu dimana kita membutuhkan kesendirian. Untuk menulis puisi atau introspeksi diri misalnya kenapa dengan dirimu apakah jelek atau tubuhmu terlalu bau (ups...hehehe) bagi orang-orang sekitar atau pasangan sehingga kamu dideportasi dari lingkungan kamu tinggal (parah amat).

So, sendiri nggak selamanya identik dengan kesepian seperti juga malam yang nggak identik dengan dingin, tapi kalau kutub utara udah pasti dingin ya :-) atau malam pertama atau malam pengantin :-D

Lagipula nggak selamanya sendiri itu menyedihkan, lho! Para seniman misalnya. Kebanyakan dari mereka justru merasa lebih nyaman dengan kesendiriannya. Sebab, kesendirian memang seringkali melahirkan ilham atau inspirasi terlebih lagi bisa melahirkan hasil karya seni. Karya seni lahir dari pergulatan batin seniman. Apa jadinya jika J.K Rowling lebih suka menghabiskan waktunya di mal-mal atau diskotek? Pasti nggak satupun manusia di bumi ini yang mengenal Harry Potter, yang ada nanti malah Herry Muter gara-gara mabok hihihihihi.... Kesimpulannya. Bisa dibilang, menyendiri itu dapat melahirkan proses berfikir kreatif, setuju?

Curhat pada Tuhan

Tuhan... selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.

Aku tahu Kamu tak pernah sibuk. Aku tahu Kamu selalu mendengar isi hatiku meskipun Kamu tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu, soal Kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.

Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu. Aku sudah tahu, perpisahan yang Kau ciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukku. Aku mengerti kalau Kamu sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Tapi... bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?

Nah... kalau yang ini, aku juga sudah tahu. Dia sudah menemukan penggantiku, entah lebih baik atau lebih buruk dariku. Atas alasan apapun, aku harus turut bahagia mendengar berita itu, karena ia tak perlu merayakan kesedihannya seperti yang aku lakukan beberapa hari terakhiri ini. Seiring mendapatkan penggantiku, ia tak perlu merasa galau ataupun merasa kehilangan. Sungguh... aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti yang kurasakan, Tuhan. Aku tak pernah tega melihat kecintaanku terluka seperti luka yang belum juga kering di dadaku. Aku hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpaku.

Tolong kali ini jangan tertawa, Tuhan. Aku tentu saja menangis, dadaku sesak ketika tahu semua berlalu begitu cepat. Apalagi ketika dia menemukan penggantiku hanya dalam hitung jam. Aku memang tak habis pikir. Padahal, aku sedang menikmati perasaan bahagia yang meletup pelan-pelan itu. Bukannya ingin berpikiran negatif, tapi ternyata setiap manusia punya topengnya masing-masing. Ia berganti-ganti peran sesukanya. Sementara aku belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Aku hanya melihat segala hal yang ia tunjukkan padaku, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya. Aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang. Bagaimana hubungannya dengan kekasih barunya. Aku tak terlalu ingin mengurusi hal itu. Aku yakin dia pasti bahagia, karena begitu mudah mendapatkan penggantiku.

Aku percaya dia sedang dalam titik jatuh cinta setengah mati pada kekasih barunya, dan tidak lagi membutuhkan aku dalam helaan napasnya. Permintaan yang sama seperti kemarin, Tuhan. Jagalah kebahagiaannya untukku. Bahagiakan dia untukku. Senyumnya adalah segalanya yang kuharapkan. Bahkan, aku rela menangis untuknya agar ada lengkungan senyum di bibirnya. Aku ingin lakukan apapun untuknya, tanpa melupakan rasa cintaku padaMu. Aku memang tak menyentuhnya. Tapi... dalam jarak sejauh ini, aku bisa terus memeluknya dalam doa.

Pernah terpikir agar aku bisa terkena amnesia dan melupakan segala sakit yang pernah kurasa. Agar aku tak pernah merasa kehilangan dan tak perlu menangisi sebuah perpisahan. Rasanya hidup tak akan terlalu rumit jika setiap orang mudah melupakan rasa sakit dan hanya mengingat rasa bahagia. Namun... aku tahu hidup tak bisa seperti itu, Tuhan. Harus ada rasa sakit agar kita tahu rasa bahagia. Tapi, bagiku rasa sakit yang terlalu sering bisa membuat seseorang menikmati yang telah terjadi. Itu dalam persepsiku lho, Tuhan. Kalau pendapatMu berbeda juga tak apa-apa.

Aku memang tak perlu meratap, karena sepertinya ia bahagia bersama kekasih barunya. Ia pasti telah menemukan dunia baru yang indah dan menyenangkan. Aku turut senang jika hal itu benar, kembali pada bagian awal, Tuhan. Aku tak pernah ingin dia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.

Akhir percakapan, aku tidak minta agar dia segera putus dari kekasihnya, atau hubungan mereka segera kandas di tengah jalan. Aku hanya minta agar ia sembuh dari rasa pusing yang selalu mengganggu rutinitasnya juga agar ia terhindar dari vertigo. Agar ia kuat ketika datang bulan menyapanya. Semoga kekasihnya mengerti betul penyakitnya seperti aku mengerti rasa sakitnya. Kembali pada bagian awal. Aku hanya ingin ia bahagia. Cukup.

with love :)

by: Dwitasarii

Ada Kamu Dalam Cintaku

Hai kamu yang pernah mengisi hati ini dengan kelembutan, dengan sentuhan kecil yang mampu membuat aku terlena tanpa sadar dan tanpa aku mengetahui bahwa kamu telah menghipnotisku. Aku masih hafal dengan semua gerakan manjamu seakan-akan kamu ingin agar aku membisikan kata cinta secara perlahan ke hatimu lewat buaian suaraku, meskipun kamu dan aku mengetahui bahwa kita sudah dan sedang bercinta, tapi lantunan kata cinta akan lebih memberi makna pada setiap pertemuan. Saat jemarimu mengisi celah-celah kosong pada jemariku, disaat itulah aku mengerti kenapa manusia diciptakan, untuk apa cinta dilahirkan, iya, saling mengisi juga melengkapi.

Rasanya jarak ini nyata telah menjadi musuh dalam selimut cinta, dia menelusup membuat luka sedikit demi sedikit, lalu dia ciptakan rindu. Entah dengan apa aku ternyata mampu menahan gelombang itu, hanya satu yang membuat semua orang yakin bahwa cinta akan membuat segala hal yang tak mungkin menjadi mungkin, bahwa cinta akan menjadikan segala derita menjadi bahagia.

Hai kamu yang selalu hadir di setiap khayalan indahku, aku ingin kamu merasakan hal yang sama saat tersiksanya batin ini dikala kamu datang dalam wujud tak nyata menghampiri tanpa permisi, dengan arogan memaksa aku untuk menyerah agar kamu yang dalam bentuk khayalan itu bisa merasuki fikiranku lalu tertawa akan kemenangan, sementara aku? aku menahan perih. Lalu siapa yang harus di salahkan? tidak mungkin aku menghakimimu akan hal yang tidak pernah engkau lakukan, engkau tidak pernah memaksa aku untuk memikirkanmu kan? dan itulah nyatanya kamu yang memang selalu mengganggu aku tanpa kamu mengetahuinya

Semua rasa yang terlahir dari kisah tak akan pernah hilang selama masih ada ikatan. Waktu adalah jalan yang harus dilalui, seberapa besar cinta yang meliputi dan yang membelenggu akan menentukan waktu itu sendiri. Kita bisa mengartikan kalau cinta adalah kebahagian, karena kita telah merasa ada seseorang yang telah mengisi waktu-waktu kita dengan rasa, baik itu sayang, rindu, maupun hanya sekedar berhayal tentang cinta yang ada. Aku yang selalu berharap padamu tak pernah merasa ini adalah siksa meskipun terkadang cinta lebih banyak melahirkan makna antagonis.

Menjelaskan Kesepian

Waktu merangkak dengan cepat, merangkak yang kita kira lambat ternyata bergerak seakan tanpa jerat. Semua telah berubah, begitu juga kamu, begitu juga aku, begitu juga kita. Bahkan waktu telah menghapus KITA yang pernah merasa tak berbeda, waktu telah memutarbalikkan segalanya yang sempat indah. Tak ada yang tahu, kapan perpisahan menjadi penyebab kegelisahan. Aku menjalani, kamu meyakini, namun pada akhirnya waktu juga yang akan menentukan akhir cerita ini. Kamu tak punya hak untuk menebak, begitu juga aku.


Kaubilang, tak ada yang terlalu berbeda, tak ada yang terasa begitu menyakitkan. Tapi, siapa yang tahu perasaan seseorang yang terdalam? Mulut bisa berkata, tapi hati sulit untuk berdusta. Kalau boleh aku jujur, semua terasa asing dan berbeda. Ketika hari-hari yang kulewati seperti tebakan yang jawabannya sudah kuketahui. Tak ada lagi kejutan, tak banyak hal-hal penuh misteri yang membuatku penasaran. Aku seperti bisa meramalkan semuanya, hari-hariku terasa hambar karena aku bisa membaca menit-menit di depan waktu yang sedang kujalani. Aku bisa dengan mudah mengerti peristiwa, tanpa pernah punya secuil rasa untuk menyelami sebab dan akibatnya. Aku paham dengan detik yang begitu mudah kuprediksi, semua terlalu mudah terbaca, tak ada yang menarik. Kepastian membuatku bungkam, sehingga aku kehilangan rasa untuk mencari dan terus mencari. Itulah sebabnya setelah tak ada lagi kamu di sini. Kosong.


Bagaimana aku bisa menjelaskan banyak hal yang mungkin saja tidak kamu rasakan? Aku berada di lorong-lorong gelap dan menunggu rengkuhan jemarimu mempertemukan aku pada cahaya terang. Namun, bahkan tanganmu saja enggan menyentuh setiap celah dalam jemariku, dan penyelamatan yang kurindukan hanyalah omong kosong yang memekakkan telinga. Harapanku terlalu jauh untuk mengubah semuanya seperti dulu, saat waktu yang kita jalani adalah kebahagiaan kita seutuhnya, saat masih ada kamu dalam barisan hariku.


Perpisahan seperti mendorongku pada realita yang selama ini kutakutkan. Kehilangan mempersatukan aku pada air mata yang seringkali jatuh tanpa sebab. Aku sulit memahami kenyataan bahwa kamu tak lagi ada dalam semestaku, aku semakin tak bisa menerima keadaan yang semakin menyudutkanku. Semua kenangan bergantian melewati otakku, bagai film yang tak pernah mau berhenti tayang. Dan, aku baru sadar, ternyata kita dulu begitu manis, begitu mengagumkan, begitu sulit untuk dilupakan.


Ada yang kurang. Ada yang tak lengkap. Aku terbiasa pada kehadiranmu, dan ketika menjalani setiap detik tanpamu, yang kurasa hanya bayang-bayang yang saling berkejaran, saling menebar rasa ketakutan. Ada rasa takut tanpa sebab yang memaksaku untuk terus memikirkan kamu. Ada kekuatan yang sulit kujelaskan
 yang membawa pikiranku selalu mengkhawatirkanmu. Salahkah jika aku masih inginkan penyatuaan?  Salahkah jika aku benci perpisahan?


Tak banyak yang ingin kujelaskan, saat kesepian menghadangku setiap malam. Biasanya, malam-malam begini ada suaramu, mengantarku sampai gerbang mimpi dan membiarkanku sendiri melewati setiap rahasia hati. Kali ini, aku sendiri, memikirkan kamu tanpa henti. Jika kita masih saling menghakimi dan saling menyalahi, apakah mungkin yang telah putus akan tersambung dengan pasti? Aku tak tahu dan tak mau memikirkan keadaan yang tak mungkin kembali. Semua sudah jelas, namun entah mengapa aku masih sulit memahami, kenapa harus kita yang alami ini? Tak adakah yang lain? Aku dan kamu bukan orang jahat, namun mengapa kita terus saja disakiti. Bukankah di luar sana masih banyak orang jahat?


Jangan tanyakan padaku, jika senyumku tak lagi sama seperti dulu. Jangan salahkah aku, jika pelangi dalam duniaku hanya tersedia warna hitam dan putih. Setelah kamu tinggalkan firdaus milik kita, semuanya jadi berbeda. Aku bahkan tak mengenal diriku sendiri, karena separuh yang ada dalam diriku sudah berada dalammu... yang pergi, dan entah kapan kembali.


Saya merindukanmu, juga kita yang dulu.

by: dwitasarii

Terlalu Berharap

Mungkin, aku terlalu berharap banyak Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari- hariku. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu. Aku menjadi takut kehilangan kamu.

Siksaan datang bertubi-tubi ketika tubuhmu tidak berada di sampingku. Kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Napasku akan tercekat jika sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan? Tapi... entah mengapa sikapmu tidak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak setajam tatapan mataku.

Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah kamu tak merasakan yang juga aku rasakan? Kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah? Janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali.

Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus namun kau hempaskan dengan begitu bulus. Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanyalah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan – juga kau tinggalkan? Apakah aku tak berharga di matamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut aturanmu? Di mana letak hatimu?! Aku tak bosa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak berbicara tentang cinta, jika kau terus tulikan telinga. Aku tak mungkin bisa berkata rindu, jika berkali-kali kauciptakan jarak yang semakin jauh.

Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam percakapan panjangku dengan Tuhan. Sadarkah jemarimu selalu lukai hatimu? Ingatkah perkataanmu selalu menghancurleburkan mimpi-mimpiku? Apakah aku tak pantas bahagia bersamamu? Terlau banyak pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang belum tentu mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku. Aku bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kau letakkan hatiku yang selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak mau tahu soal rasa penasaranku.

Siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu? Mungkin... semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku. Namun, semua jauh dari harapku selama ini. mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak. Akulah yang tak menyadari posisiku dan tak menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman tangan.

Akulah yang bodoh. Akulah yang bersalah Tenanglah, tak perlu memerhatikanku lagi. Aku terbiasa tersakiti kok, terutama jika sebabnya kamu. Tidak perlu basa-basi, aku bisa sendiri. Dan, kamu pasti tak sadar, aku berbohong jika aku bisa begitu mudah melupakanmu. Menjauhlah. Aku ingin dekat dekat dengan kesepian saja, di sana lukaku terobati, di sana tak kutemui orang sepertimu, yang berganti-ganti topeng dengan mudahnya, yang berkata sayang dengan gampangnya.

Perpisahan

"Ketika TUHAN mengambil seseorang yang kau cintai, maka TUHAN akan menggantinya dengan seseorang baru yang suatu saat akan lebih kau cinta."

Perpisahan itu selalu hadir disaat kita belum siap kehilangan seseorang. Saat kita masih sangat mencintai seseorang. Dan, saat kita masih membutuhkan orang itu dalam banyak hal. Kenyataan terburuk yang harus kita terima adalah orang yang kita cintai itu akan hilang, untuk sementara atau mungkin selamanya. Pernahkah terpikir dalam benak kalian Bahwa perpisahan adalah akibat dari sebuah pertemuan. Pertemuan yang terencana, yang telah disiapkan oleh Tuhan agar kita bertemu dengan seorang mahluk ciptaanNYA.

Setiap pertemuan pasti menghasilkan rasa. Entah rasa tertarik, rasa benci, rasa mencintai, rasa ingin melindungi, termasuk rasa takut kehilangan . Kenyataan terburuk yang harus kita ketahui dari sebuah pertemuan adalah sesuatu yang tak kita duga, bahwa pertemuan sebenarnya adalah kata selamat tinggal yang belum terucapkan. Terkadang, mereka yang memutuskan untuk saling pisah adalah mereka yang masih saling jatuh cinta. Perpisahan pasti dialami oleh setiap orang. Entah aku, kamu, kita, dan mereka.
Aku pernah mengalami perpisahan dengan seseorang atau banyak orang yang aku cintai, kalian pun juga pasti pernah merasakan hal yang sama. Ketika perpisahan membuat suatu pribadi jatuh di titik terlemahnya, ketika perpisahan menjadikan seseorang tak mampu lagi untuk berdiri, hanya ada satu kata yang ingin kita ucapkan kepada dia yang telah pergi yaitu "KEMBALILAH!"

Yang belum pernah terpikirkan dari suatu perpisahan adalah akan ada sebuah pertemuan lagi yang akan menyadarkan kita, bahwa kehilangan adalah tanda kita segera menemukan. Menemukan hal baru yang belum pernah kita temukan. Bertemu dengan seseorang yang belum pernah kita temui. Berkenalan dengan suatu pribadi yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.

Di luar sana, perpisahan didefinisikan dalam berbagai hal. Ada yang mendefinisikan bahwa perpisahan adalah akhir hidup dan ada juga yang mendefinisikan bahwa perpisahan adalah awal perjumpaan. Bagaimana dengan kalian? Apakah perpisahan masih menjadi alasan kita untuk menangis semalaman? Apakah perpisahan masih menjadi alasan kita untuk menutup diri dan menutup hati dari orang-orang baru yang berusaha masuk dalam hidup kita? Bagaimanapun jawaban kalian, ketahuilah perpisahan itu sama seperti aksi reaksi. Terjadi lalu menyebabkan akibat.

Perpisahan adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membuat kita lebih dewasa . Percayalah, Tuhan melihat kita dari jarak yang tidak kita ketahui, dalam tanganNYA, DIA telah merancang rencana khusus untukku dan kalian.

DIA itu Maha Adil. Ketika DIA mengambil "emas" yang kita miliki, maka DIA akan menggantinya dengan "berlian". 

"Ketika DIA mengambil seseorang yang kau cintai, maka DIA akan menggantinya dengan seseorang baru yang suatu saat akan lebih kau cinta."

Jalan Ini

Aku masih merasakan hal yang sama, rasa kebahagiaan masih menggelora didalam sanubariku.

Kupandangi sinar-sinar gemerlapnya cahaya dari lampu jalanan yang seakan-akan ikut menari dan menyanyi dalam riangnya hati. Iya, begitu besar aura keceriaan saat aku akan menemuimu, bahagia ini melebihi manisnya madu melebihi indahnya panorama.

Terlintas dalam benakku agar hubungan kita seperti jalan ini yang tanpa putus, selalu menyambung dan terhubung antar blok. Pada lekuk bibir ini selalu terucap harapan yang besar agar yang Mahakuasa memberikan cinta kasih akan hubungan kita. Rasa letih menghujam erat diragaku melemahkan diriku, tapi teduhnya lukisan dirimu diotakku merobohkannya karena pada setiap langkah yang kulakukan adalah tujuan masa depanku.

Engkau selalu menjadi alasan kuat saat rindu ini datang tanpa sengaja, Engkau selalu jadi obat saat bius rindu itu merajai dan tak terkendali. Aku yakin, yang membawaku menuju padamu itu adalah jelmaan dari rindu yang sarat makna, makna cinta juga sayang. Kujaga raga ini disepanjang jalan ini, agar rindu berwujud ragaku bisa disentuh oleh rindumu juga.

Rasa tak sabar berjalan beriringan mengikutiku membisikkan kata halus namun sakit menuai rasa getir akan perjalanan ini. Selalu dan selalu ingin cepat sampai melepas lelah setelah jutaan khayal hadir tak pernah izin lepas dari memoriku. Aku yang tergesa-gesa mengejar dan ingin menangkap bayangan berwujud kamu.

Jalan ini akan jadi saksi bisu bahwa cinta pernah hadir, pernah singgah dan terasa dalam hidupku. Jalan ini akan jadi koleksi termahal melebihi penemuan para arkeolog, karena jalan ini mempersatukan dua insan yang dimabuk cinta.

Ini Tentang Kamu

Tak ada lagi kamu yang memenuhi kotak inbox di handphone-ku. Tak ada lagi sapamu sebelum tidur yang membuncah riuh di telingaku. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang menguatkan setiap langkahku. Tak ada lagi pelukanmu yang meredam segala kecemasan. Tanpamu… semua berbeda dan tak lagi sama.

Aku membuka mata dan berharap hari-hariku berjalan seperti biasanya,walau tanpamu, walau tak ada kamu yang memenuhi hari-hariku. Seringkali aku terbiasa melirik ke layar handphone, namun tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu dengan beberapa emote kiss yang memasok energiku. Pagi yang berbeda. Ada sesuatu yang hilang.

Lalu, aku menjalani semua aktivitasku, seperti biasa, kamu tentu tahuitu. Dulu, kamu memang selalu mengerti kegiatan dan rutinitasku. Namun, sekarang tak ada lagi kamu yang berperan aktif dalam siang dan malamku. Tak ada lagi pesan singkat yang mengingatkan untuk menjaga pola makan ataupun menjaga kesehatan. Bukan masalah besar memang, aku mandiri dan sangat tahu hal-hal yang harusnya aku lakukan. Tapi… entah mengapa aku seperti merasa kehilangan, tanpa pernah tahu apa yang telah hilang. Aku seperti mencari, tanpa tahu apa yang telah kutemukan.

Rasa ini begitu absurd dan sulit untuk dideskripsikan. Kamu membawa jiwaku melayang ke negeri antah-berantah, dan mengasingkan aku ke dunia yang bahkan tak kuketahui. Aku bercermin, memerhatikan setiap lekuk wajahku dan tubuhku. Aku tak mengenal sosok di dalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin yang kuperhatikan sejak tadi. Aku berbeda dan tidak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang kukenal di dalam tubuhku kini menghilang secara magis setelah kepergian kamu. Kamu merampas habis cinta yang kupunya, melarikannya ke suatu tempat yang sulit kujangkau. Entah di mana aku bisa menemukan diriku yang telah hilang itu. Entah bagaimana caranya mengembalikan sosokyang kukenal itu ke dalam tubuhku. Aku kebingungan dan kehilangan arah.

Ingin rasanya aku melempari segala macam benda agar bisa memecahkancermin itu. Agar aku tak bisa lagi melihat diriku yang tak lagi kukenal. Agar aku tak perlu menyadari perubahan yang begitu besar terjadi setelah kehilangan kamu. Aku bisa berhenti memercayai cinta jika terlalu sering tenggelam dalam rasa frustasi seperti ini. Aku mungkin akan berhenti memercayai lawan jenis dan segala janji-janji tololnya. Siksaanmu terlalu besar untukku, aku terlalu lemah untuk merasakan semua rasa sakit yang telah kau sebabkan.
Bagaimana mungkin aku bisa menemukan yang lebih baik jika aku pernah memiliki yang terbaik? Bagaimana mungkin aku bisa menemukan seseorang yang lebih sempurna jika aku pernah memiliki yang paling sempurna?

Aku benci pada perpisahan. Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka, sementara yang lainnya bisa saja bahagia ataupun tertawa. Kamu tertawa dan aku terluka. Kita seperti saling menyakiti, tanpa tahu apa yang patut dibenci. Kita seperti saling memendam dendam, tanpa tahu apa yang harus dipermasalahkan.

Aku menangis sejadi-jadinya, sedalam-dalamnya, atas dasar cinta. Kamu tertawa sekeras-kerasnya, sekencang-kencangnya, atas dasar… entah harus kusebut apa. Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu yang terlampau rumit itu. Aku merasa sangat kehilangan, sementara kamu dalam hitungan jam telah menemukan yang baru. Bagaimana mungkin aku harus menyebut semua adalah wujud kesetiaan? Begitu sulitnya aku melupakanmu, dan begitu mudahnya kamu melupakanku. Inikah caramu menyakiti seseorang yang tak pantas kau lukai?

Jam berganti hari, dan semua berputar… tetap berotasi. Aku jalani hidupku, tentu saja tanpa kamu. Kamu lanjutkan hidupmu, tentu saja dengan dia. Aku tak menyangka, begitu mudahnya kamu menemukan penganti. Begitu gampangnya kamu melupakan semua yang telah terjadi. Aku hanya ingin tahu isi otakmu saja, apa kamu tak pernah memikirkan mendung yang semakin menghitam di hatiku? Atau… mungkin saja kamu tak punya otak? Atau tak punya hati?

Tak banyak hal yang bisa kulakukan, selain mengikhlaskan. Tak ada hal yang mampu kuperjuangkan, selain membiarkanmu pergi dan tak berharap kamu menorehkan luka lagi. Aku hanya berusaha menikmati luka, hingga aku terbiasa dan akan menganggapnya tak ada. Kepergianmu yang tak beralasan, kehilangan yang begitu menyakitkan, telah menjadi candu yang kunikmati sakitnya.

Aku mulai suka air mata yang seringkali jatuh untukmu. Aku mulai menikmati saat-saat napasku sesak ketika mengingatmu. Aku mulai jatuh cinta pada rasa sakit yang kau ciptakan selama ini.

Terimakasih.

Dengan luka seperti ini.

Dengan rasa sakit sedalam ini.

Aku jadi tambah sering menulis.

Lebih banyak dari biasanya.

Aku semakin percaya, bahwa Kahlil Gibran butuh rasa sakit agar ia bisa menulis banyak hal.

Sama seperti aku, butuh rasa sakit agar bisa lancar menulis… terutama yang bercerita tentangmu.

Cinta tulus, Cinta sejati, Cinta sebenarnya.

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, meskipun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur`an. Barangsiapa mencintai Sunnahku, berarti mencintai aku. Dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama sama masuk surga bersamaku."

Khotbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu per satu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca kaca, Umar dadanya naik-turun menahan napas dan tangisnya. Utsman menghela napas panjang dan Ali Menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup, sedangkan di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba, dari luar pintu terdengar ada yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah aku Ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu- satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri. Tetapi Rasulullah menanyakan mengapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini," lirih Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah kepada malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi, "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku…."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat ai manuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu"
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?"  - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Kecintaan dan perhatian Rasulullah Saw kepada umatnya tak pernah lekang oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda, “Aku adalah pemimpin anak Adam di hari Kiamat dan yang pertama kali keluar dari bumi. Aku adalah pemberi syafaat pertama dan yang pertama diterima syafaatnya.” (shahih Muslim, VII, hal.59)

Seperti dikisahkan dalam kitab Daqa’iq Al-Akhbar:
Ketika alam ini dalam keadaan sunyi karena semua makhluk Allah telah mati, maka Allah menghidupkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Mereka lalu diperintahkan Allah untuk mencari kuburan Muhammad Saw. Setelah mereka menemukan makam beliau, maka malaikat Israil memanggilnya, “Wahai Muhammad, bangunlah untuk memutuskan hukum dan hisab serta untuk menghadap Zat Yang Maha Penyayang.”

Akhirnya pecahlah kubur tersebut, ketika itu, Rasulullah Saw duduk dalam kuburnya sedang membersihkan debu dari kepala dan jenggotnya. Lalu malaikat Jibril memberikan kepada beliau dua pakaian dan kendaraaan Buraq. Selanjutnya Rasulullah Saw bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, hari apa ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah hari kiamat, hari kerugian, hari penyesalan, hari Buraq, hari berpisah dan hari bertemu.”

Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Wahai Jibril, gembirakanlah aku.” Jibril berkata, “Surga benar-benar telah dihias karena kedatanganmu, neraka telah ditutup.” Rasulullah Saw berkata kepada Jibril, “Aku tidak bertanya tentang hal tersebut tetapi aku meminta penjelasan kepadamu tentang umatku yang banyak berdosa, barangkali kamu meninggalkan mereka di Shirat (Jembatan penyebrangan yang ada diatas neraka).” Israfil menjawab, “Wahai Muhammad, demi kemuliaan Tuhanku, aku belum meniup Sangkakala untuk membangkitkan makhluk Allah sebelum kamu bangkit lebih dahulu.” Selanjutnya beliau berkata, “Sekarang hatiku bahagia dan menjadi segar mataku.” Kemudian Rasulullah Saw mengambil mahkota dan pakaian, setelah memakai mahkota dan pakaian beliau lalu naik Buraq.
Maha Suci Allah dan Rasul-Nya. Hal terakhir yang dipikirkannya sebelum Rasulullah meregangkan nyawa adalah umatnya, begitu juga ketika beliau Saw dibangunkan kembali pada hari perhitungan itu, hal pertama yang beliau pikirkan adalah umatnya. Betapa malunya hati ini yang telah begitu diperhatikan oleh Rasulullah, jungjungan kita, dari waktu ke waktu. Sedangkan umatnya seringkali lalai dan lupa hanya sekedar untuk bershalawat kepadanya diawal waktu kita memulai hari maupun diakhir hari kita.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma shali 'ala Muhammad wabaarikwasalim 'alaihi. Rindu ini begitu menggebu kepadamu yaa Rasulullah.. panggillah kami di hari perhitungan nanti sebagai umatmu yang diberi syafaat olehmu, Duhai Ra’ufun Rahim (yang penyantun dan penyayang)… Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Masa Lalu

Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu 
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan 
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja 
Seakan-akan sosokmu nyata 
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan 
Yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan 
kau seret aku perlahan 
Menuju masa yang harusnya aku lupakan 
Hingga aku kelelahan 
Hingga aku sadar 
bahwa aku sedang dipermainkan

Inikah caramu menyakitiku? 
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku? 
Apa dengan melihat tangisku 
itu berarti bahagia buatmu? 
Apa dengan menorehkan luka di hatiku 
berarti kemenangan bagimu?

Siapa aku di matamu? 
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu

Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia? 
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan? 
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan? 
Kapan kau ajari aku kebebasan?

Ajari aku caranya melupakan! 
Meniadakan segala kecemasan 
Meniadakan segala kenangan

Nyatanya derai air mataku 
Hanya disebabkan olehmu

Ajari aku caranya melupakan 
Sehingga aku lupa caranya menangis 
Sehingga aku lupa caranya meratap 
Karena aku selalu kenal air mata

Aku hanya ingin tertawa 
Sehingga hati aku 
Mati rasa akan luka

Dalam Jarak Sejauh Ini

Apa yang menyenangkan dalam jarak sejauh ini? Aku tak bisa menatapmu dan jemariku tak bisa menyentuh lekukan wajahmu. Apa yang bisa kita harapkan dari jarak ratusan kilometer yang memisahkan kita? Ketika rasa rindu menggebu, dan kutahu kautak ada di sisiku. Sejauh ini kita masih bertahan, entah mempertahankan apa. Karena yang kurasa sekarang, cintamu tak lagi nyata; selebihnya bayang-bayang.

Dalam jarak sejauh ini, mungkinkah kita masih saling mendoakan? Seperti saat kita dulu masih berdekatan. Aku tak lagi paham saat-saat dingin mencekam, kamu tak duduk di sampingku, juga tak mendekapmu dengan hangat. Aku tak lagi mengerti, saat air mataku terjatuh, hanya ada tanganku (bukan tanganku) yang menghapus basah di pipiku. Jelaskan padaku, apa yang selama ini membuatku masih ingin bertahan?

Aku hanya bisa menatap fotomu. Diam-diam merapal namamu dalam doa. Mendengar suaramu dari ujung telepon. Kulakukan semua seakan baik-baik saja, seakan aku tak terluka, seakan tak ada air mata; aku begitu meyakinkanmu, bahwa tak ada yang salah di antara kita. Dan, apakah di sana kau memang baik-baik saja? Apakah rindu yang kita simpan dalam-dalam akan menemukan titik temu?

by: Dwitasarii

Dear Aceh...

Valentine tahun lalu kau berikan aku bunga plastik. Katamu, "bunga ini memag tidak seindah bunga asli, aromanya pub tidak harum. Tapi bunga ini tidak akan pernah layu, seperti juga cintaku padamu"
Saat itu wajahku bersemu merah. Aku tahu aku tersipu. Tapi aku juga tahu betapa konyolnya kamu sebab bunga plastik itu memang tidak pernah layu, tapi untuk apa aku simpan bunga plastik itu jika keindahannya terasa palsu? Cintamu memang tidak pernah layu seperti katamu, sebab cinta itu memang tidak pernah benar-benar tumbuh didadamu. Cintamu seperti bunga plastik yang kau berikan padaku itu, terasa palsu.
Dan hari ini kau kirimi aku sepucuk kartu valentine. Di dalamnya kau tulis sebait puisi. Tidak kusangka ternyata kaupun bisa berperan sebagai pujangga, begitu manis dan romantis. Kalau saja aku seorang sastrawan pastilah kau kupuji-puji. Tapi aku adalah seorang pecinta yang tahu pasti bahwa antara kata dan cinta ada jarak yang teramat lebar. Kata bukanlah cinta dan cinta tidak mungkin bisa kau jelmakan dalam kata. Aku menemukan cinta dalam bait puisimu, tapi tidak kutemukan cinta dimatamu. Yang kau tulis hanya khayalmu, bukan isi hatimu karena tak kurasakan getaran cinta dalam bait puisimu. Kamu cuma ngegombal.
Senja tadi kamu pun berkali-kali kirim sms padaku. Kau berjanji akan menjagaku dan melindungiku. Gombal, balasku. Kaupikir umurmu lebih panjang dariku? Bagaimana jika kau mati duluan? Siapa yang akan menjaga dan melindungiku? Kau menjanjikan sesuatu yang kau sendiri tahu betapa mustahil untuk menepatinya.
Malamnya kau sms lagi. Katamu kau selalu menyertakan namaku dalam setiap doa-doamu. Aku terhenyak, apa yang kau pinta pada Tuhan? Agar aku jadi jodohmu atau agar aku tak menikah dengan siapapun kecuali denganmu? Asal kau tahu, seandainya suatu pagi nanti aku terbangun dan kudapati diriku telah mencintaimu itu bukan karena aku memang benar-benar mencintaimu, tapi karena ketidak sanggupanku menolak ketentuan Tuhan yang memberikanku rasa cinta akibat doa-doamu.
Kupejamkan mataku. Kulihat kebencian itu masih ada. Mustahil kau membuka pintu dengan kunci yang pernah kau patahkan. Mustahil kau cairkan gunung es dengan cahaya lilin yang kau bawa. Walau beribu puisi yang kau kirim setiap pagi, walau seribu valentine kau lewati, sebab kebencian itu telah membuatku membatu.
"Hey, kenapa kau masih berfikir tentang cinta, kenapa masih terbesit bunga-bunga dan kartu valentine dibenakmu sedang kemarin kau lihat saudara-saudara dan teman-temanmu terbujur kaku dan mulai membusuk di Aceh sana. Kenapa kau masih bisa bersenandung cinta sementara dilayar teve kau saksikan ratusan ribu orang dikubur dalam satu lobang tanpa kafan. Kenapa kau isi hatimu dengan kebencianmu pada kekasih sementara adik-adikmu diujung Sumatera sana menanti uluran cintamu?"
Aku terhenyak. Aku tahu suara itu. Suara... ya Tuhan! Kulihat dadaku terbuka kulitnya terkelupas dan dibalik jari-jari tulang rusuk itu kulihat hatiku berbicara seperti sepasang bibir.
"Kepada siapa kartu valentine itu akan kau kirimkan? Kepada siapa bunga-bunga indah itu akan kau berikan? Jangan kau berbicara tentang cinta, jangan kau sebut-sebut kasih sayang jika yang kau saksikan di Aceh sana tak membuat jiwamu bergetar..."
Segera kuhapus nama yang tadi kutulis dikartu valentine. Lama kutatap kartu itu hingga perlahan jemariku mulai menulis, Dear Aceh...

21 Malam di Gaza


Di mana engkau wahai saudaraku kaum Muslimin
Saat kaum Yahudi datang merobek-robek rumah kami
Menumpahkan segala jenis bom-bom dan amunisi
Kami bertempur melawan musuh dan dinginnya malam
Dengan tangan-tangan kosong, yang hanya tinggal kepalan

Di mana engkau wahai saudaraku kaum Muslimin

Saat kami berlari-lari di kegelapan
Menghindari desing peluru yang berhamburan
Menyeret kaki berdarah-darah
Yang sobek tertancap besi yang patah

Di mana engkau wahai saudaraku kaum Muslimin

Saat keluarga kami dicerai-beraikan
Oleh panasnya bom fosfor yang melelehkan jangat di badan
Saat aku berdiam menggigil di bawah gundukan
Menanti waktu pagi saat gencatan

Di mana engkau wahai saudaraku kaum Muslimin

Ketika kutemui anak-anak kami terserak bergeletakan
Dengan tubuh lebam penuh luka mematikan
Saat jeritanku pecah, tak lagi tertahankan
Menatap ketiga jasad mereka yang kaku dan diam
Rasa nyeri hati tak mampu kusabarkan
Semalam penuh mereka meraung-raung kesakitan
Kini... Kukecup satu per satu buah hati kami
... dengan tatapan mata perpisahan
Gaza... oh Gaza, dua puluh satu malam
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Tiga minggu penuh serangan brutal Israel dihunjamkan ke wilayah Palestina di
jalur Gaza. Pada awalnya, serbuan dimulai dengan pesawat-pesawat canggih F-16
yang memekakkan telinga di jalur Gaza. Jalur yang sempit itu, hanya memiliki
lebar rata-rata lima kilometer dengan bagian  yang paling lebar tidak lebih dari
12 kilometer. Di sebelah utara dan timur berbatasan dengan Israel, di sebelah
barat ada bibir laut Mediterania. Di selatan ada sebuah celah sempit kota Rafah
berbatasan dengan Mesir. Akan tetapi, perbatasan ini dijaga oleh dua lapis
pasukan. Lapis pertama oleh tentara Mesir dan lapis kedua adalah tentara Israel.

Dengan bom-bom cluster yang canggih, senjata terbaru buatan Amerika, Israel
menghancurkan dan membombardir sasaran-sasaran sipil. Mereka tidak peduli apakah
itu masjid, sekolah-sekolah, rumah-rumah, bahkan tempat-tempat penampungan
pengungsi yang dikelola oleh PBB. Semua mereka hantam dengan membabi buta.
Serangan ini hanya dilawan Hamas dengan senjata-senjata kecil yang biasanya
digunakan dalam perang kota. Tentu saja, terjadi ketidakseimbangan kekuatan yang
sangat mencolok, karena harus melawan berbagai kekuatan senjata dan alat
pembunuh yang canggih keluaran terbaru. Di tengah berlangsungnya kebiadaban ini,
dengan tenang dan penuh diplomasi George W Bush--presiden Amerika Serikat saat
itu--mengatakan bahwa Israel hanya sedang membela diri karena ditembak
roket-roket Hamas.

Tidak puas dengan serangan udara, hari berikutnya tank-tank Israel merangsek
masuk ke wilayah Gaza, menghantam dan meluluhlantakkan bangunan-bangunan yang
ada. Tanpa belas kasihan, seorang wanita yang mengibarkan bendera putih pun
dihajar oleh peluru tank Israel hingga tubuhnya hancur berserpihan.
Tentara-tentara Yahudi ini memang tak peduli, apakah sasarannya perawat, dokter,
pekerja sosial, atau wartawan sekalipun, semua dibantai. Sementara, belasan
negara Arab hanya mematung bingung tanpa protes, tanpa bantuan, dan tanpa
pembelaan.

Setiap pagi mata kita berkaca-kaca menyaksikan berita tentang Gaza di televisi.
Malam demi malam korban selalu bertambah. Tidak kurang dari seratus orang
rata-rata korban meninggal setiap hari dan lebih dari lima ratus orang luka
berat. Saat gencatan senjata, setelah Gaza diserang selama tiga pekan, data
jumlah korban meninggal lebih dari 1500 orang dan lebih dari 5000 orang luka
berat dengan cacat permanen atau kelumpuhan dan amputasi anggota badan.

Kebiadaban Israel ini memang di luar perikemanusiaan yang dikenal oleh
peradaban. Bangsa yang telah dikutuk Allah SWT melalui lisan Daud dan Isa
'alaihimassalam ini datang dan merampas tanah-tanah rakyat Palestina, setelah
Inggris menduduki wilayah tersebut pasca-Perang Dunia I. Skenario mendatangkan
orang-orang Yahudi ke Palestina pun dimulai. Perlahan jumlah mereka setiap waktu
meningkat sangat siginifikan. Lalu pada 1922, PBB menguatkan mandat Palestina di
bawah Inggris.

Teror-teror Yahudi atas penduduk Palestina, bahkan kasus pembakaran Masjidil
Aqsha, mendapat perlindungan penuh dari tentara Inggris. Dan, atas bantuan PBB,
Inggris, Rusia, dan Amerika, maka pada 1948 berdirilah Negara Israel. Mereka
memperluas wilayah pendudukan atas Palestina dan wilayah Arab sekitarnya.
Selanjutnya, lebih ekspansi lagi dalam perang tahun 1967. Jadi, sekali lagi
perlu ditegaskan dan diingatkan, bahwa status Israel atas Palestina adalah
PENJAJAHAN. Awalnya, hanya 5 persen wilayah Palestina yang diduduki oleh Yahudi.
Namun, kini lebih dari 80 persen tanah Palestina telah dirampas Israel.

Kisah terakhir adalah di penghujung tahun 2008. Setelah Israel sukses memecah
belah pemerintahan Palestina hasil pemilu yang paling demokratis. Pemilu yang
dimenangkan oleh Hamas tersebut dimusuhi, diboikot, termasuk oleh AS dan
negara-negara Eropa. Kemudian Palestina dibelah, Mahmud Abbas dan Fatah
mengklaim Tepi Barat, sementara Hamas bertahan di Gaza. Lalu, disepakati
gencatan senjata antara Hamas dengan Israel, namun Israel memblokade seluruh
perbatasan. Tentara-tentara Yahudi memutus aliran listrik, menyetop pasokan gas
dan juga memutus aliran air bersih ke Gaza. Mereka juga menyetop dan menahan
semua bantuan, termasuk makanan maupun obat-obatan bagi rakyat Palestina. Tampak
jelas sekali Israel amat berambisi membuat 1,5 juta rakyat Palestina yang
tinggal di Gaza ini mati perlahan. Korban pun mulai berjatuhan.

Untuk memecah kebuntuan setelah berakhirnya masa gencatan senjata guna menarik
perhatian dunia Internasional, Hamas menembakkan beberapa roket kecil ke wilayah
Israel yang mengakibatkan kerusakan berupa lubang-lubang dangkal sebesar piring
makan. Inilah yang kemudian direspons Israel dengan memborbardir habis Gaza
selama 21 malam berturut-turut.

Lelehan darah dan air mata rakyat Palestina meneriakkan kepiluan, ''Waa
Islamah...''. Di manakah saudara-saudara seiman? Sedangkan Rasulullah SAW pernah
bersabda, ''Perumpamaan orang-orang beriman dalam percintaan dan kasih sayang
mereka, bagaikan satu tubuh. Bila ada satu bagian yang sakit, semua tubuh
merasakan sakit dan demam, hingga tidak bisa tidur.''

Kita melihat sedikit sekali perhatian dunia Islam pada saudara-saudara kita di
Gaza. Padahal, sumbangan ini walaupun kecil--katakanlah walau hanya satu
dolar--akan sangat berarti manakala seluruh umat Islam di dunia serempak
melakukannya, agar saudara-saudara kita di Gaza pulih dari penderitaan dan
kehancurannya. Solidaritas kita akan mengalirkan semangat pada rakyat Palestina
di Gaza, hingga mereka akan bangkit dan terus berjuang. Bahkan, seorang Michael
Heart pun terinspirasi menggubah sebuah lagu, Song for Gaza, untuk melawan
kezaliman ini, di antara bait syairnya berbunyi:

We will not go down
in the night without a fight,
you can burn up our mosques and our homes and our schools,
but our spirit will never die.
We will not go down
in Gaza tonight

Memang kita sendiri bangsa Indonesia yang hampir 90 persen penduduknya adalah
Muslim, peran dan kontribusi kita, sangat diharapkan oleh negara-negara Islam
lainnya, namun masih sangat sedikit perhatian kepada rakyat Palestina. Berbagai
demonstrasi solidaritas yang dilakukan, memprotes kebrutalan Israel, masih harus
menerima cibiran dan kecurigaan dari beberapa kalangan. Dan saudaraku, betapa
aku jadi malu sendiri, ternyata masih amat sedikit yang dapat kulakukan. Dan,
aku lebih tidak peduli lagi, ketika disebut sebagai tersangka, sebab membela
saudara kami dari kejahatan kemanusiaan. Wallahua'lam bishawwab.

10 cara mudah untuk sukses

Assalamu’alaikum…
Salam Sejahtera, Salam Hebat buat
kita Semua, Apa Kabarmu wahai Sahabat Hebatku? Tentu Semakin Amazing dan Hebat Setiap Harinya kan? AMIIIN.
SUKSES, suatu Kata yang menghadirkan Riuh Kegembiraan di setiap Insan Manusia. Namun Apa Makna Sukses Bagi Kamu? Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being and becoming. Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia “sukses” di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.
Apakah Kamu perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut “sukses”? Apakah Kamu perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset “orang sukses” bisajadi hanyalah seorang salesman saja. Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata oang awam ia tidaklah termasuk kategori “sukses secara finansial.”
Namun, bagi Saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat Saya kagumi.
Nah, lantas apa resep 10 tip sukses? Yuk Mari Kita Simak,,
1. Bersyukurlah atas hari ini.
“Just to be alive is a grand thing,” kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang salesman
berhasil, apapun yang Kamu inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.
2. Belajarlah seakan-akan Kamu akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Kamu akan mati besok.
Mohandas Gandhi pernah berkata
demikian “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever.” Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yangmemerlukan effort maupun effortlessly.
3. setiap ketrampilan pasti ada penggunanya.
Ini Saya dapat dari salah satu sahabat Saya seorang wanita. Sahabat Saya ini pernah membesarkah hati Saya, “There are all kinds of writers, there are all kinds of readers.” Ketika Saya down karena merasa incompetent bertarung. Dia mengingatkan bahwa
setiap jenis penulis pasti ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in the world.
4. Bukalah jalan sendiri, orisinil .
Ralph Waldo Emerson once said, “Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”
5. Belajar mencintai apa yang
Kamu punyai.
bukan berangan-angan akan apa yang Kamu tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Kamu menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.
6. Lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan.
Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Kamu tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Kamu. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.
7. Telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru.
Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Kamu alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.
8. Semakin banyak Kamu memberi, semakin banyak Kamu akan menerima.
The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlSaya tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya
sendiri sudah membuktikannya.
Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas
uang dan materi), semakin besar
penghargaan dan berkat yang kita terima.
9. Jadilah mentor diri sendiri.
What would Oprah do? Itu yang Saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih pembesar negara, namun seorang wanita berkulit
berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.
10. Saya eksis dengan maupun tanpa tubuh Saya.
Setidak-tidaknya sekali sehari, Saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah yang terbaik pada saat ini juga, Jangan tunggu-tunggu lagi. “Just do it,” kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiap kesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.
Sahabat Hebat,
Ingatlah sukses bukanlah tujuan,
bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (Saya berpikir
maka Saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah Saya).

Arti pentingnya sikap

Semakin lama saya hidup,
semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting

daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.


Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi


Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.


Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Cinta diam-diam


Awalnya, matamu dan senyummu tak berarti
 apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku setiap harinya. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dibalik punggungmu dan punggungku. Kita saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatimu dan hatiku yang telah lama tak diisi oleh
 seseorang yang spesial.

 Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak
 biasa dimataku. Caramu mengungkapkan pendapat, tak lagi menjadi hal yang kuhadapi
 dengan begitu santai. Renyah suara tawamu
 menghipnotis bibirku untuk melengkungkan
 senyum manis, menyambut lekuk bibirmu yang
 tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua
 berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya ragu, inikah kamu yang mampu membuatku
 melamun sepanjang waktu?

 Tanpa kusadari, namamu sering kuselipkan
 dalam baris-baris doa. Diam-diam aku senang
 menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab
 sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa
 kesengajaan, kau hadir dalam mimpiku, memelukku dengan erat dan hangat, sesuatu
 yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap
 tetes hemoglobinnya. Berlebihan kah? Ah, bukankah mahluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?

 Saat menatap matamu, ada kata-kata yang sulit keluar dari bibirku. Saat mendengar sapa manjamu, tercipta rasa yang begitu lemah untukw kutunjukkan walaupun aku sedang berada bersamamu. Aku lumpuh dan bisu, saat menatap matamu apalagi mendengar suaramu. Aku membiarkan diriku jatuh dalam rindu yang mengekang dan membuatku sekarat. Aku membiarkan diriku tersiksa oleh angan yang kau ciptakan dalam magisnya kehadiranmu. Astaga Tuhan, ciptaanMu yang satu ini membuatku pusing tujuh keliling!

 Berani-beraninya kamu mengganggu pola makan dan jam tidur malamku. Setiap malam, ketika dingin menyergap tubuhku, aku malah membayangkanmu, bagaimana jika kamu
 memelukku? Bagaimana jika ini? Bagimana
 jika itu? Ah, selain indah ternyata kamu juga pandai menganggu pikiran seseorang, sehingga otakku hanya berisi kamu, kamu, dan kamu dalam berbagai bentuk!

 Sepertinya aku mencintaimu…

 Pada setiap percakapan kecil yang berubah menjadi perhatian sederhana yang kau perlihatkan padaku.

 Sepertinya aku mencintaimu…

 Dengan kebisuan yang kau sampaikan padaku.
 Kita hanya berbicara lewat tatapan mata, kita
 hanya saling mengungkapkan lewat sentuhan-sentuhan kecil.

 Sepertinya aku mencintaimu…

 Karena aku sering merindukanmu, karena aku
 bahkan tak tahu mengapa aku begitu menggilaimu

 Sepertinya aku mencintaimu…

 Kepada kamu, yang masih saja tak mengerti
 perasaanku.

Orang sabar disayang tuhan

Benarkah orang sabar disayang Tuhan?
Nggak juga.
Lho kenapa? Gak percaya?
Ini contohnya, disaat loe sabaaaar banget nungguin gebetan loe putus dari pacarnya, atau disaat loe sabar antri beli minyak terus loe malah kentut dg modus ngebubarin antrian dg wangi semerbak, atau disaat loe lagi asik ngupil pake jari tangan terus loe tiba-tiba gak sabar pengen yg lebih extrim yg akhirnya jadi deh loe ngupil pake gagang sapu. Hehehehehe

Maksud gw cuma gak lengkap aja ko, orang yg sabar itu bukan cuma disayang sama Tuhan aja, tapi semua orang juga sayang, bahkan semua makhluk. So, kalau loe mau disayang semua makhluk yg ada dijagat raya ini plus dg penciptaNya sekalian, ya gak ada cara lain lagi kecuali belajar jadi orang yg sabar. Jangan, jangan repot-repot ke hipermart, sabar itu gak dijual disana.

Oya, sebelum terlalu jauh ada baiknya kita cek dulu yuk apa sih definisi sabar itu. Ini penting lho biar kita nggak salah kaprah. sebab selama ini yg kita tau sabar itu selalu diidentikkan dg musibah atau bencana, makanya sering banget kalau loe kena musibah orang akan mengatakan "Katanya kemaren bisul loe nambah 1 ya, waaah selamat ya kamu itu sabar banget si sampe bisa melahirkan bisul baru." Atau ketika kita teraniaya, biasanya seorang teman akan bilang "Kalau loe itu jelek terus ada yg buka fakta loe itu emang jelek, sabar aja biar Tuhan yg bales, emang, kalau udah jelek terima aja jelek itu, huh dasar jelek." Oke on track, jadi sabar itu gak lebih dri penderitaan. Padahal gak juga, menurut salah seorang sumber, entah sumber mata air mana, tapi yang pasti sangat dipercaya pokonya loe harus percaya (maksa) bahwa; definisi sabar itu tak lain adalah kemampuan seseorang dalam menyatukan fikiran dan tubuhnya disuatu tempat. Dengan kata lain badan dan fikirannya gak terpecah, nggak terpisah, jadi satu pada tempat dan waktu yg bersamaan, itu namanya sabar.

Apa jadinya coba kalau badan loe dikelas tapi fikiran mall? Jangankan konsentrasi, bisa tenang dikit aja nggak bakal bisakan? Yang ada resah dan gelisah yang gak karuan karena kebayang film yg bakal tayang, kuliner yg lezat, timezone yg mengasyikkan, shopping yg menyenangkan, tapi pas liat dompet isinya cuma KTP **gubrak**. Kalau udah ngebayangin hal kaya gitu rasanya jam pelajaran lama banget. Pengennya cepet pulang terus hangout.

Dari ilustrasi diatas pasti dong loe bisa meluruskan persepsi lama tentang kesabaran itu. Yang jelas sabar itu gak selamanya identik sama penderitaan hidup, tapi lebih kepada kondisi batin kali ya (iya aja dech) atau keadaan diri seseorang dalam kondisi tertentu. Atau bisa juga dibilang seberapa mampu sih seseorang mengendalikan dirinya, mengatur emosinya dan seberapa pintar mereka menjaga stamina, eh vitalitas, ups maksudnya perasaan.. intinya nggak bisa menikmati kondisi yang sedang dihadapi. Jadi kesabaran itu bukan lagi berkaitan sama penderitaan hidup tapi justru kenikmatan hidup. Nggak cuma itu, pada kondisi tertentu kesabaran juga berarti kesediaan menjalani proses, contohnya, saat loe lagi kebelet terus pipis disamping pohon gak taunya didepan loe ada uler yang difikiran loe uler itu mau matok diri loe, padahal si uler juga lagi mikir, eh bukan, dia lagi bersyukur aja gitu karena pas loe pipis si uler itu liat kepunyaan loe terus dia bersyukur karena terlahir sempurna gak kaya temennya (yg lagi dipegang sama loe) terlahir bogel juga kecil. Orang yang nggak sabar maunya kan yang cepet, yang instan, gak mau ngikutin proses satu persatu, gak mau ngikutin aturan yg ada, pokonya buru-buru gitu. So, kalau disatukan, kesabaran sama halnya dg menikmati proses tersebut. Bukankah didunia ini nggak ada satu hal pun yg instan? Semua butuh proses dan semua ada aturannya.

So, kesabaran tak lain adalah salah satu-satunya cara untuk menikmati hidup, kesimpulannya kalau loe bisa bersabar kamu pasti akan benar-benar bisa merasakan dan menikmati saat-saat terindah dalam hidup loe. Begitu juga sebaliknya, kalau loe gak bisa sabar ya siap-siap aja menderita lahir batin. Sebab kebahagiaan sejati itu justru ada pada setiap proses bukan pada hasil akhir, hasil akhir adalah bonus. Jadi apapun prestasi yg loe raih saat ini bukan lantaran kepandaian atau keahlian semata tapi karena kesabaran menjalani prosesnya. Lagipula bukankah agama telah mengatakan "Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang sabar"

Biar disayang Tuhan, jadilah orang sabar Misalnya sabar nahan emosi, sabar mengikuti proses, pokonya sabar dech. Gampang? Nggak juga. Prakteknya sulit lho! Apalagi kalau 'terpaksa' sabar menahan buang air besar... wuiiih... sulit bro! Kalau sudah begitu rasanya loe tau yang loe mau: Toilet umum! Tapi apa jadinya kalau ternyata toiletnya penuh? Bbbrrrr... kebayangkan gimana sulitnya jadi orang yg sabar. Di depan pintu toilet itulah kesabaran di uji...

Izinkanlah aku kembali

"Aku benar-benar berharap kamu mati sehingga tidak ada lagi harapan dihatiku untuk memilikimu. Bagiku itu lebih baik daripada melihatmu hidup tapi tak bisa kumiliki. Kau tahu, rasa cintaku membuatku bersedia mati untukmu. Tapi aku tak mau mati sendiri. Jika cinta ini menuntutku untuk mati, maka aku ingin kita mati bersama. Ini memang terdengar egois, tapi aku tak ingin menjadi korban. Tidak bisa kubayangkan aku mati dengan cinta sementara kamu tetap hidup dan melupakanku.."

Tia, gadis cantik itu membaca sms panjang tersebut. Ia menggeleng berulang kali. 'Dia pasti sudah gila' batinnya sambil menatap wajah Panjul yang mendadak muncul dibenaknya. Wajah yang aneh, sedang tersenyum padanya. Tia bergidik. Tiba-tiba jarinya bergerak diatas tuts handphonenya.

"Singkat saja, apa yang kamu inginkan?"

Tia menunggu. Lima belas menit kemudian handphonenya belum juga berdering. Ia mulai kesal. 'Dasar sinting' batinnya. Baru saja ia hendak beranjak namun tiba-tiba handphonenya mendadak bergetar.

"Kamu"

Tia mengerutkan kening. Cuma satu kata, Kamu. Ia berfikir sejenak. Kemudian jarinya kembali mengetik.

"Kalau kamu masih menginginkanku, lantas kenapa dulu kamu tidak pernah memperhatikanku?" Balasnya.

Tia kembali menunggu. Hatinya berdegup kencang. Ia tidak bisa membayangkan dirinya kembali ke Panjul. Sudah hampir sebulan Mereka putus. Selama ini Tia bahkan tidak pernah berfikir untuk kembali. Ia sudah terlalu muak. 'Apa artinya punya cowo kalau tidak pernah diperhatikan?' Batinnya.

Tiba-tiba Hp-nya bergetar. Kali ini bukan sms, tapi ada telpon masuk. Ia bimbang.

"Kamu harus memberiku kesempatan lagi" ujar Panjul begitu Tia mengangkat telpon. Tia mengerutkan kening. Sesaat suasana jadi hening, masing-masing menunggu.

"Tia, please... seumur hidup belum pernah aku memohon dan menghinakan diri seperti ini. Tidak apa jika rasa cintaku padamu menjadikan aku seperti sampah dimatamu. Aku hanya ingin kembali dan membenahi apa yang telah kurusak"

Tia masih diam

"Tia...."

"Panjul..." potong Tia, Ia menghela nafas sebelum melanjutkan, "pintu yang telah kututup tidak mungkin kubuka kembali"

"Kenapa tidak mungkin?" Sahut Panjul cemas.

"Karena diruang itu sudah ada orang lain." Sahut Tia bergetar.

"Jadi sudah ada orang lain," sahut Panjul tak kalah bergetar, "kalau begitu lebih baik aku mati. Klik!"

"Panjul.. Tunggu.. " sahut Tia.

Tapi telpon telah terputus. Wajahnya mendadak pucat. 'Bagaimana jika ia benar-benar....' Tia bergidik ngeri. Jantungnya seperti berhenti ketika Hp-nya kembali bergetar. Sebuah sms.

"Aku hanya ingin memberitahumu apa yang tidak kuberitahu selama ini. Aku tidak memperhatikanmu karena perhatianku pada ibuku. Sudah enam bulan beliau stroke dan kamu tahu aku satu-satunya anak lelaki yang masih tinggal dirumah. Tapi bahkan kamu tidak pernah bertanya tentang keadaan ibuku. Keinginanmu untuk diperhatikan telah membuatmu lupa untuk memperhatikan. Kini ibuku telah tiada, kamu bahkan tidak tahu itukan? Aku fikir, sekarang aku bisa memberikan perhatianku padamu. Tapi pintu telah tertutup dan seseorang telah mengisi apa yang kutinggalkan..."

Tia terhenyak. Benarkah ibunya stroke dan kini telah meninggal. Kenapa ia tidak diberi tahu, batinnya. Tapi, bukankah ia memang tidak pernah bertanya? Tiba-tiba dadanya terasa sesak...

Perbedaan nasib cowo ganteng vs cowo jelek

Kalau cowok ganteng pake kacamata item; cewek bilang: Kerenn,,, kaya di film Matrix
Kalau cowok jelek pake kacamata item; cewek bilang: Cocok... tinggal kasih tongkat aja.

Kalau cowok ganteng jago bermain gitar; cewek bilang:Most Talented Man
Kalau cowok jelek jago bermain gitar; cewek bilang: Pasti tukang ngamen

Kalau cowok ganteng minta kiss; cewek bilang: Boleh, oke oke...
Kalau cowok jelek minta kiss; cewek bilang iih sama knalpot sana.

Kalau cowok ganteng ngaku indo; cewek bilang: emang mirip-mirip bule sih...
Kalau cowok jelek ngaku indo; cewek bilang: pasti ibunya alien bapaknya robot...

Kalau cowok ganteng penyayang binatang; cewek bilang: perasaannya halus...penuh cinta kasih
Kalau cowok jelek penyayang binatang; cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi...

Kalau cowok ganteng bawa BMW; cewek bilang: matching...keren luar dalem
Kalau cowok jelek bawa BMW; cewek bilang: mas, majikannya mana?...

Kalau cowok ganteng pendiam; cewek bilang: woow, cool banget...
Kalau cowok jelek pendiam; cewek bilang: idiiih kuper banget...

Kalau cowok ganteng jomblo; cewek bilang: pasti dia perfeksionis
Kalau cowok jelek jomblo; cewek bilang: sudah jelas...nggak laku...

Kalau cowok ganteng berbuat jahat; cewek bilang: nobody's perfect
Kalau cowok jelek berbuat jahat; cewek bilang: pantes...tampangnya kriminal

Kalau cowok ganteng menolong cewek yang diganggu preman; cewek bilang: wuih jantan... kayak di filem2
Kalau cowok jelek menolong cewek yang diganggu preman; cewek bilang: pasti premannya temennya dia...

Kalau cowok ganteng dapet cewek cantik; cewek bilang: klop...serasi banget...
Kalau cowok jelek dapet cewek cantik; cewek bilang: pasti main dukun...

Kalau cowok ganteng diputusin cewek; cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku...
Kalau cowok jelek diputusin cewek; cewek bilang:... (terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas kebawah) ...kaciaaan deh lo.....

Kalau cowok ganteng males difoto; cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
Kalau cowok jelek males difoto; cewek bilang: nggak tega lihat hasil cetakannya

Kalau cowok ganteng naik motor gede; cewek bilang: wah kayak pembalap motoGP..
Kalau cowok jelek naik motor gede; cewek2 bilang: awas!! mandragade lewat...

Kalau cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek; cewek bilang: ini baru cowok gentlemen
Kalau cowok jelek nuangin air ke gelas cewek; cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu...

Kalau cowok ganteng bersedih hati; cewek bilang: let me be your shoulder to cry on
Kalau cowok2 jelek bersedih hati; cewek bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?

kalo cowok ganteng baca tulisan ini :
senyum-senyum sambil ngaca terus bilang "life is beautiful
kalo cowok jelek baca tulisan ini :
frustasi, ambil tali jemuran gantung diri sambil teriak "HIDUP INI KEJAM!"

10 Hal yang tak bisa dibeli dengan uang

Uang, siapapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak-anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.

1. Waktu
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.

2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.

3. Kebahagiaan Anak
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.

4. Cinta
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

TAMBAHAN

Money can buy a house, but not a home.
Money can buy a bed, but not sleep.
Money can buy a clock, but not time.
Money can buy a book, but not knowledge.
Money can buy food, but not an appetite.
Money can buy position, but not respect.
Money can buy blood, but not life.
Money can buy medicine, but not health.
Money can buy insurance, but not safety.

~Author Unknown~

Bukan berarti uang itu tidak diperlukan, tapi ingatlah, uang bukanlah segalanya.
Ada banyak sekali hal lain yang lebih berharga dari sekedar uang.

Kenapa harus Mawar?

Sepertinya ada tanda tanya besar yang sampai detik ini belum ditemukan jawabannya. Atau kalaupun sudah, belum banyak yang tahu kenapa sih mawar dijadikan lambang cinta? Dengan kata lain dari sekian banyak bunga yang ada di jagad raya ini kenapa mesti Mawar, kenapa bukan Aggrek atau Tulip, juga Lily atau bunga Matahari? Sekali lagi, kenapa harus Mawar? Bukankah batang Mawar itu berduri, tapi kenapa Mawar tetap dijadikan lambang cinta?

Oo.. mungkin lantaran cinta itu mangandung dua hal yang bertolak belakang, yaitu kebahagiaan juga kesedihan. Gini lho maksudnya, terkadang cinta menjadi sumber bahagia tapi nggak jarang juga cinta justru melahirkan banyak kesedihan bahkan penderitaan. So, dari sanalah kenapa Mawar dijadikan lambang cinta. Selain indah karena bentuk dan warnanya, tapi juga ada sisi lain yaitu banyaknya duri yang menancap dibatangnya. Dualisme yang ada didalam percintaan rasanya cuma Mawar yang bisa mewakilinya.

Memang Mawar itu indah, tapi kalau cuma indah bukankah bunga lain juga nggak kalah indahnya? Eit jangan protes dulu, simak dulu sejarahnya. Bagaimanapun dunia telah mengakui kalau Mawar itu sudah sebagai lambang cinta kasih yang sah, siapapun gak bisa menggugatnya. Oia, bicara soal pengakuan dunia tadi, ada sejarahnya lho kenapa Mawar itu dijadikan lambang cinta. Sejarah berawal dari tanah Yunani, menurut cerita-cerita Yunani bunga mawar merupakan jelmaan seorang gadis kecil yang cantik namun sayang ia harus meninggal diusianya yang masih muda. Dewi bunga Flora, sangat iba pada nasib si gadis cilik itu. Sebagai ungkapan kasihnya, Flora memberikan kehidupan baru sebagai bunga tercantik yang pernah ada. Sayang, walaupun tampak cantik, tubuh bunga ini tetap saja tampak kaku, dingin dan membeku. Tanpa pikir panjang Flora pun meminta bantuan suaminya, dewa angin barat yaitu Zephyrus. Lalu Zephyrus menyingkirkan semua awan yang menghalangi sinar matahari, sehingga sinar matahari bisa sampai ketubuh bunga yang cantik ini. Nah, setelah kena sinar sang surya tadi, bunga cantik inipun hangat merekah. Namun begitu, Flora masih belum merasa puas, buatnya semua itu belumlah seberapa, masih ada kekurangan yang ia rasakan. Kemudian ia meminta dewi kesuburan dan kecantikan, Aphrodite untuk memberikan kemilau dan pesonanya kepada bunga yang sampai detik itu belum mempunyai nama. Dan oleh Dionysus, dewa Anggur, bunga ini diberikan nektar yang manis dan keharuman yang semerbak. Setelah itu, setelah tampak sempurna, oleh Aphrodite diberilah bunga ini nama ROSE (mawar).

Oya, nama itu sendiri diambil dari nama anak Aphrodite yaitu EROS, sang dewa cinta. Nama yang cantik ini memang sengaja diambil dari huruf-huruf yang menyusun kata Eros yang artinya cinta. Hal itu dimaksudkan sebagai perwujudan cinta dan kasih sayang Aphrodite terhadap sang buah hatinya. itulah kisah awal kenapa bunga mawar menjadi bunga cinta, kalau mau protes silahkan pergi kesitus-situs sejarah yang ada di Yunani, atau cari tahu sendiri.

10 hal penghambat kreativitas

1. Berusaha untuk menemukan hanya satu jawaban yang benar atau satu solusi yang benar dalam memecahkan masalah. Tidak terbiasa dengan beberapa jawaban atau pandangan yang berbeda.

2. Hanya fokus pada berpikir secara logika, tidak bebas berpikir secara nonlogika dengan imajinasi dan berpikir kreatif. Padahal dalam berkreasi kita dapat berpikir bebas tentang segala sesuatu yang berbeda dan bebas pula berpikir secara nonlogika kususnya dalam fase berpikir kreatif.

3. Berlindung pada aturan yang berlaku (kaku). Kreativitas sangat bergantung pada kemampuan yang tidak kaku pada aturan, sehingga dapat melihat cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu.

4. Terikat pada kehidupan praktis semata yang membatasi ide-ide kreatif.

5. Memandang Bermain sebagai sesuatu yang tidak menentu. Padahal, anak-anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan cara menciptakan cara-cara baru dalam memandang segala sesuatu yang lama dan belajar apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. inovator dapat mencoba pendekatan dan penemuan baru. Kreativitas dapat diciptakan apabila inovator mau belajar dari bermain.

6. Terlalu spesialis. Spesialisasi membatasi kemampuan untuk melihat masalah lain. Sedangkan orang yang berpikir kreatif cenderung brsifat eksploratif dan slalu mencari ide-ide diluar spesialisasinya.

7. Menghindar ambiguitas merupakan hambatan untuk berpikir kreatif. Padahal kemenduaan / ambiguitas bisa menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas, dan mendorong untuk berpikir sesuatu yang berbeda. Karena itu, menghindar ambiguitas merupakan hambatan berpikir kreatif.

8. Orang kadang-kadang tidak mau melakukan hal baru atau berpikir berbeda dari orang lain karena kawatir dianggap bodoh. Takut telihat/diangap bodoh merupakan salah satu penghalang kreativitas.

9. Takut salah dan gagal. Orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian, mereka melihat kegagalan bukanlah suatu akhir dari segala sesuatu, tetapi merupakan pengalaman belajar untuk meraih sukses.

10. Setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut pada ketidakmampuan untuk berbuat kreatif merupakan hambatan berpikir secara kreatif.

Dalam kehidupan kita sehari-hari mulai dari kita kecil sampai saat ini kita akan selalu memerlukan motivasi dalam menjalankan kehidupan. M...

kamu pembaca ke: